Punca hiperventilasi yang mesti dipertimbangkan
Pada sesetengah orang, hiperventilasi boleh berlaku secara sementara atau sementara. Biasanya berlaku kerana ketakutan, tekanan, kemurungan, gangguan kecemasan, kemarahan, hingga fobia. Namun, jika hiperventilasi sering berlaku tanpa sebab yang jelas, keadaan ini disebut sebagai sindrom hiperventilasi. Sebagai tambahan kepada gangguan mental, berikut adalah penyebab hiperventilasi lain yang perlu diperhatikan:- Berdarah
- Penggunaan perangsang
- Overdosis ubat, seperti aspirin
- Kesakitan yang luar biasa
- Kehamilan
- Jangkitan paru-paru, asma, dan penyakit paru obstruktif kronik (COPD)
- Serangan jantung
- Ketoasidosis diabetes (komplikasi gula darah tinggi pada pesakit diabetes jenis 1)
- Kecederaan kepala
- Terletak pada ketinggian lebih dari 6 ribu kaki.
Gejala hiperventilasi selain pernafasan cepat

- Sesak nafas (rasa seperti badan tidak cukup udara)
- Denyutan jantung yang lebih cepat daripada biasa
- Rasa pening, lemah, seperti mahu pingsan
- Ketegangan dan kesakitan di dada
- Kerap menguap
- Sensasi kesemutan dan kebas pada kaki atau tangan.
Cara mengatasi hiperventilasi
Semasa mengalami serangan hiperventilasi, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Juga, minta seseorang untuk membantu anda melalui serangan hiperventilasi.Latihan pernafasan
Melegakan tekanan
Akupunktur
Dadah
Bilakah hiperventilasi dianggap sebagai kecemasan perubatan?

- Pertama kali merasa hiperventilasi
- Hiperventilasi semakin teruk walaupun telah mencuba pelbagai kaedah rawatan
- Sakit
- Demam
- Berdarah
- Rasa cemas, gementar, dan tegang
- Kerap menguap
- Denyutan jantung yang sangat cepat
- Sukar menjaga kestabilan badan
- Vertigo
- Rasa kesemutan dan kebas pada kaki, tangan, dan sekitar mulut
- Sakit, sesak, dan tekanan di dada.
Cara mencegah hiperventilasi
Terdapat banyak cara untuk mencegah hiperventilasi yang boleh anda cuba, termasuk:- Meditasi
- Latihan pernafasan
- Latihan fizikal dan mental, seperti tai chi dan yoga.